Mas aku pamit.
Pean gak capek ta, setiap kita interaksi, kita hanya sama-sama saling menyakiti. Bahkan setelah chat ini mesti galau wes, entah pean entah aku sama saja kita semua korban.
Pertama, aku terima kasih atas keberaniannya chat panjang kyk gitu, entah apapun yg mendasari hal tersebut. Yang pasti membutuhkan effort yg besar untuk mengalahkan ego dan gengsi dg chat seperti itu ke aku, proud of you
Terimakasih jg doa2nya, aku percaya doa yg baik akan kembali berkali lipat ke yang mendoakan.
Kedua, aku insya Allah tidak pernah membenci, dendam kepada siapapun. Aku tidak pernah menyesal pernah bertemu, kenal dan akrab sama sampean. Aku percaya pean orang baik, dari dulu sampai sekarang. Setiap yang pean lakukan itu pasti Ono alasane.
Aku tidak pernah menyesal dengan kejadian yang telah terjadi, entah itu menjadi kebahagiaan atau menjadi pelajaran.
Perasaanku dari dulu masihlah sama, hanya saja ekspetasi ku yang berubah. Emang dulu ekspektasi ku terlalu tinggi. sampai aku lupa semakin tinggi, semakin sakit pula jika jatuh. Sekarang aku gak mau berharap sama siapapun. Yang mau baik silahkan, akan kupastikan aku bisa membalas kebaikanmu. Yang berniat kurang baik silahkan, insyaallah aku gak akan membalas. Karna yang bisa ku kendalikan ya diriku sendiri tentang bagaimana perlakuanku kepada orang lain, bukan bagaimana orang lain memperlakukanku (diluar kendali ku).
Setiap orang hidup itu pasti Ono masalah/cobaane sendiri-sendiri yakan. Meskipun Saiki masalah bar, kesok Meti Ono masalah neh', jadi jangan terlalu dipikir nemen2 mas jal, dibuat santai aja.
Dan sekarang kita sudah punya hidup kita masing-masing, aku bahagia disini, kamu bahagia disana. Tapi kenapa tiba2 kamu mengungkit2 masa lalu, jujur aku wes bener lupa bek pean. Tapi kalo pean gini, tiba2 muncul, untuk melupakan lagi butuh waktu yang gak sebentar. Iya kamu masih spesial. Balik lagi, aku sekarang tidak ingin berharap kepada siapapun. Umur segini sudah bukan waktunya main-main,iyakan. Kate ngaleh, loss tinggalno. 'Jangan mengejar mati-matian sesuatu yang tidak dibawa mati' Dawuh Gus iqdam. Prinsipku Saiki ngunu kui. Dari dulu se, aku Iki pengen hidup tenang, adem ayem bahagia dunia akhirat, eh semua orang kayaknya pengen seperti itu.
Jadi Iklaskan yang sudah terjadi. Jangan terlalu sering melihat kebelakang. Biarkan kejadian dulu menjadi pelajaran untuk memperbaiki diri lebih baik. Walaupun rasanya gak enak, semoga ini menjadi penggugur dosa atas yg kita lakukan dulu. Dalam agamapun gak ada yg namanya normalisasi pacaran. Salahe kita ncen, Iki karma ne. 'Janganlah kalian mendekati zina' dari kata2 mendekati saja Ndak boleh asline. Tetep ae ngelakoni, ncen manusia og. Baru sadar baru menyesal ketika dikasih rasa sakit. Dari sinilah cuma kamu mantan pertama dan terakhirku yang gregetn.
Jane aku gak suka pembicaraan yang terlalu serius begini, jiwa bocilku m-ronta. Semoga jika kita ditakdirkan ketemu (lagi) aku pingin kita membicarakan hal-hal random, receh seperti dua teman lama yang tidak bertemu.
Semoga dari kejadian ini banyak pelajaran yg dapat diambil untuk memperbaiki diri kedepannya. Fokus aja dimasa saat ini, lakukan yang terbaik, Semangat, Jangan lupa ngaji. Aku percaya kok masa depane pean cerah, dadi orang sukses. Ojo terlalu mikirno seng wes dadi garise Gusti koyok toh jodoh, rezeki, mati. Iku urusane Pengeran. Urusane kita cuma berusaha dan berkhusnuzon terhadap apapun takdir yang diberikan. Jangan lupa untuk berbuat baik kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Gak Ono rugine dadi wong apik, wes iku pesenku.
Kalo memang pada akhirnya kita harus lost kontak bahkan lost respect, aku cuma mau bilang I'm so lucky to meet you, makasih udah pernah hadir di hidupku, pernah menjadi alasanku bahagia. Aku gak pernah menyesal dengan semua kejadian yang telah terjadi, gak pernah menyesal pernah tulus sama kamu, karena itu aku sadar, Kalo gak selamanya yang tulus itu menjadi pemenang. Terimakasih orang baik, sehat selalu.
Sukses terus mas jal, aku pamit.
